Articles - Lifestyle

11 July 2017 | 19.48 WIB

Siapa Sangka, Main Game Asah Otak Kurangi Risiko Demensia Loh

 

OneEast.co.id – Bermain game mungkin adalah salah satu cara untuk menghilangkan penat. Banyak orang yang menghabiskan waktu mereka untuk bermain games ketika sedang stres atau pun di waktu senggang. Walaupun kelihatannya tidak bermanfaat, namun siapa sangka bermain games membawa dampak positif untuk otak manusia.

Seperti yang dikutip dari laman Okezone.com, sebuah penelitian mengungkapkan, permainan asah otak bisa meningkatkan memori dan mengurangi risiko demensia. Penelitian yang dilakukan oleh University of Cambridge menemukan, video games bisa memperbaiki fungsi otak orang-orang yang mengalami gejala awal Alzheimer. Peneliti melakukan uji coba pada 42 pasien berusia 45 tahun yang memiliki gangguan kognitif ringan dan gejala demensia. Mereka memainkan sebuah game selama 2 jam setiap harinya selama seminggu. Hasilnya menunjukkan bahwa game memperbaiki ingatan episodik pasien sebanyak 40%. Profesor Barbara Sahakian, salah satu peneliti, mengatakan, “Permainan pelatihan otak bisa bermanfaat. Tapi hal itu perlu didasarkan dengan penelitian. Permainan yang kami berikan kepada pasien memungkinkan kami untuk mempersonalisasikan program pelatihan dan membuatnya menyenangkan,” seperti yang dilansir dari Telegraph, Selasa (4/7/2017).

Dr Carol Routledge dari Alzheimer's Research UK mengatakan, “Permainan game bisa memberikan beberapa keuntungan bagi orang-orang yang memiliki masalah memori ringan. Tapi tanpa penelitian lebih lanjut, kita tidak tahu apakah manfaat yang sama dapat dicapai dengan permainan elektronik lainnya. Ketakutan akan diagnosis demensia selalu tinggi, jadi ada banyak minat dalam pelatihan otak kognitif.” Sebanyak 850.000 orang di Inggris menderita demensia dan kemungkinan akan mengalami peningkatan. Hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan demensia. Tapi ada beberapa obat yang bisa menyembuhkan gejalanya. Dr Tara Spires-Jones, Direktur Interim di Centre for Cognitive and Neural Systems, Edinburgh University, mengatakan bahwa temuan manfaat permainan pelatihan otak itu menjanjikan. “Permainan pelatihan otak pada akhirnya memang tidak dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit ingatan seperti demensia. Namun permainan itu adalah cara yang menjanjikan untuk memperbaiki gejala awal dari penyakit.”