16 September 2016 | 15.11 WIB
OneEast.co.id - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tidak habis akal dalam mempromosikan wisata lokal untuk dikenal oleh dunia. Kini, kejutan datang dari masyarakat Bitung dan Manado yang ada di Jakarta untuk memperkenalkan Festival Pesona Selat Lembeh 2016.
Perhelatan Festival Pesona Selat Lembeh 2016 akan dilaksanakan pada 6 hingga 10 Oktober 2016 mendatang. Pada pelaksanaan Oktober mendatang, turut dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey.
”Saya sangat terkejut, launching yang digelar di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) cukup heboh, dan paling antusias. Terima kasih untuk kehadirannya semua,” ucap Menteri Pariwisata Arief Yahya, seperti dilansir dari SindoNews.com beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Walikota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban saat acara mengatakan, acara ini digelar sebagai upaya mengenalkan berbagai potensi pariwisata yang dimiliki oleh Bitung. Mulai dari mempromosikan Kota Bitung sebagai international hub sea port dan Kawasan Ekonomi Khusus dalam mengembangkan potensi strategis sebagai kawasan industri perdagangan, kota pelabuhan internasional, kota perikanan, kota pariwisata dunia, serta kota konservasi alam.
"Momen ini sekaligus mendukung program Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dalam mewujudkan target tahun ini dengan 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 260 juta wisatawan nusantara (Winus). Kami memiliki semua potensi, seperti Selat Lembeh terdapat 95 titik selam, eco wisata mangrove, taman Nasional Tangkoko tempat pembuatan cap tikus yang khas, terdapat 233 spesies burung, serta adanya kolonial Tarsius yang hidup,” ujarnya Maximiliaan.
Lanjutnya, Lembeh juga memiliki pesona destinasi bersejarah, seperti monumen Trikora, Kapal Karam, dan festival parade kapal layar. Maka dari itu, wilayah Lembeh memiliki beragam potensi pariwisata untuk dikenal oleh masyarakat dunia.
“Lembeh itu ada lima pilar pariwisata, yaitu Pesona Bahari, Pesona Fauna, Pesona Industri, Pesona Budaya, serta Pesona Sejarah,” tutupnya Walkot Bitung.