Articles - Travel

05 September 2016 | 14.47 WIB

Kini, "Campaign Wonderful Indonesia" Makin Dikenal Dunia

 

OneEast.co.id - Setelah meluncurkan program sepuluh destinasi wisata prioritas di Indonesia, kini dikejutkan kembali dengan kemunculan branding Wonderful Indonesia di beberapa negara Eropa.

Pemerintah Indonesia nyatanya serius mendukung program Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk go international. Tentu dengan dikenalnya pariwisata Indonesia di mata dunia dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.

Karena itu, Kemenpar tidak tanggung-tanggung dalam melakukan campaign branding Wonderful Indonesia di negara-negara Eropa. Bahkan, belum lama ini masyarakat dunia dikejutkan dengan branding Wonderful Indonesia di kompetisi bola Eropa, yaitu La Liga Spanyol, dan Liga Inggris.

Salah satunya, branding Wonderful Indonesia yang ada pada armada taksi di London. Tak hanya itu, berbagai billboard hingga stasiun tv juga menjadi media untuk mengenalkan pariwisata Indonesia di mata dunia.

Menurut Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Pariwisata Nusantara, Tazir Abdullah, branding yang dilakukan di beberapa negara Eropa ini merupakan komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan kepada Kemenpar dalam menunjukkan destinasi pariwisata Indonesia kepada dunia.

“Cara ini merupakan dampak dari komitmen pemerintah Indonesia yang telah memberikan kepercayannya kepada Kemenpar, salah satunya melalui dana yang ditujukan untuk mempromosikan potensi wisata lokal di luar negeri,” ucapnya Tazir Abdullah, seperti dilansir dari situs web Okezone.com beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, saat ini pemerintah hanya cukup memaksimalkan pada pembangunan infrastruktur menuju akses ke daerah wisata, terutama 10 Destinasi Bali Baru. Meski begitu, beberapa kendala yang tumbuh di lapangan untuk menghambat pertumbuhan wisata setempat perlu dihilangkan, khususnya dalam urusan regulasi.  

“Presiden Joko Widodo juga mengatakan, regulasi ini adalah kita sendiri yang buat. Karena itulah, jangan buat regulasi yang malah mempersulit,” ujarnya.

Menurutnya, dalam membangun pariwisata Indonesia tentu setiap pihak harus selalu melakukan benchmark atau membandingkan dengan negara-negara lain, terutama negara tetangga kita. Karena itu, tidak bisa asal sembarang menetapkan.

Sementara itu, pembentukan regulasi-regulasi baru, seperti bebasan visa kunjungan (BVK) yang dilakukan pemerintah Indonesia ternyata harus melewati berbagai proses pertimbangan yang sangat panjang, meminimalir risiko kerugian yang diakibatkan akan lebih kecil.