22 July 2017 | 14.03 WIB
OneEast.co.id – Liburan di luar negeri memang terkadang menimbulkan kebanggaan tersendiri. Pasalnya, tidak semua wisatawan berkesempatan menyambangi beberapa destinasi yang berada jauh dari Indonesia. Namun, bagaimana rasanya jika kota yang dikunjungi merupakan kota terpadat dengan kemacetan yang menjengkelkan? Wah, pastinya hal ini akan sangat merusak momen liburan Anda. Agar liburan Anda tidak terjebak dalam kota yang memiliki kemacetan padat, berikut daftar kota dengan kemacetan terburuk di Asia, seperti yang dikutip dari laman Okezone.com, Sabtu (22/7/2017).
Ho Chi Minh
Lalu lintas di Vietnam terkenal sulit diatur dan tidak disiplin, khususnya di Ho Chi Minh City alias Saigon. Namun, kabarnya Pemerintah Vietnam telah berjanji untuk secara drastis memperbaiki kondisi untuk membuat ketertiban di jalan raya lebih baik dan mengurangi kecelakaan yang terjadi. Bila wisatawan berkunjung ke kota ini, maka gunakanlah cyclos untuk pilihan berkendara, taksi motor untuk perjalanan lebih singkat, dan bus untuk perjalanan antar kota.
Bangkok
Kota Bangkok terkenal dengan pusat perbelanjaannya, kehidupan malam, spa dan lalu lintasnya yang fantastis. Terlepas dari antrean mobil dan kemacetan yang tidak berujung saat jam-jam sibuk, uniknya wisatawan tetap tangguh untuk menjelajahi Bangkok. Wisatawan biasanya naik Sistem Skytrain dan MRT Subway yang melewati beberapa kota dan akan mengantar wisatawan ke area perbelanjaan utama. Bagi wisatawan yang lebih tangguh lagi bisa berkeliling kota dengan naik tuk-tuk dan ojek.
Jakarta
Banyaknya pengendara motor dan mobil dan minimnya ruang di Jakarta terus jadi perhatian pemerintah Indonesia. Kemacetan terjadi pada jam-jam sibuk seperti pagi hari dan sore hari saat para pekerja pulang kantor. Namun, kabar baiknya ialah, Jakarta akan segera kehadiran moda transportasi terbarunya yaitu MRT yang segera rampung. Diharapkan dengan adanya MRT ini, kemacetan di Jakarta akan berkurang dan masyarakat bisa beralih ke transportasi umum.
Bangalore
Banagalore telah berkembang pesat dan menjadi salah satu pusat TI yang paling menguntungkan. Kota ini menarik anak-anak jenius dari seluruh penjuru negeri dan eksekutif dari negara-negara maju. Namun, dampak dari revolusi yang dialami adalah banyaknya jumlah mobil yang berjuang bertahan di jalanan kota. Kendati demikian, masalah kemacetan tersebut menuju resolusi peluncuran Pusat Manajemen Lalu Lintas dan Transit (TTMC) di Banashankari. Proyek tersebut terdari dari tiga jalur bus dengan 12 platform, loket, fasilitas air bersih, toilet (tersedia juga untuk penyandang cacat), food court dan parkir mobil berlantai 3, ada juga beberapa bus di Bangalore mewah yang dilengkapi AC dan WiFi gratis.
Manila
Liburan di Manila memang menyenangkan dan bisa mendapatkan pengalaman seru. Tapi, sayangnya kemacetan di kota ini cukup terkenal. Jika perjalanan dilakukan dengan mobil rata-rata kecepatan yang bisa ditempuh hanya 6-8 kilometer per jam. Maka, bagi wisatawan yang datang liburan ke Manila, sebaiknya naik Manila Light Rail Transit System atau LRT dan Manila Metro Rail Transit System atau MRT.