Articles - Travel

07 April 2017 | 10.00 WIB

Kota Surabaya Siapkan Transportasi Massal Berbasis Rel

 

OneEast.co.id - Selain Jakarta yang kini sedang fokus dalam pembangunan mass rapid transit (MRT) dan light rapid transit (LRT) sebagai transportasi massal di masa mendatang, Kota Surabaya pun juga tengah menyiapkan transportasi massal berupa trem.

Kota Surabaya sebagai kota metropolitan terbesar kedua setelah Jakarta, tentu dibutuhkan pembangunan infrastruktur yang menunjang beragam aktvitas. Terlebih kondisi perekonomian di Ibu Kota Daerah Jawa Timur ini kian berkembang, karena itulah dibutuhkan pembangunan yang serius dalam sektor public transportation.

Hal inilah yang memunculkan ide untuk pembangunan public transportation sejak beberapa tahun terakhir. Pembangunan sarana penunjang angkutan massal pun mulai dibangun, seperti yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk membangun Terminal Joyoboyo karena nantinya akan menjadi pusat operator kereta trem, serta park and ride dan terminal.

"Proyek pembangunan Terminal Joyoboyo akan dilakukan selama dua tahun atau bertahap. Total anggaran untuk pembangunan selama 2 tahun sebesar Rp 200 Miliar, tahun pertama Rp 50 Miliar. Nantinya park and ride Joyoboyo juga bisa menampung parkir bus pariwisata sehingga tidak menghilangkan fungsi terminal tersebut," ucap Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Irvan Wahjudrajat seperti dikutip dari berbagai sumber.  

Dalam rancangan pembangunan infrastruktur penunjang transportasi trem, Pada tahun pertama, pelaksanaan proyek akan dilakukan pembangunan basement dan akses underpass yang menghubungkan ke Kebun Binatang Surabaya. Terminal Joyoboyo akan dibangun 5 park and ride lagi yang dilakukan secara bertahap. Tujuannya untuk mengurangi parkir di badan jalan. Nantinya ke 5 park and ride yang akan dibangun di kawasan Blauran, Adityawarman (eks gedung Disbudpar), Arief Rahman Hakim (eks gedung Disperidag), Menur dan Keputran. 

Seperti diketahui, panjang jalur trem Kota Surabaya, Jawa Timur, yang segera akan dibangun mengalami perubahan dari sebelumnya total panjang 17 kilometer dipangkas menjadi 9 kilometer. Rencana awal jalur trem dibangun dari Stasiun Wonokromo hingga Jalan Indrapura sejauh 17 kilometer, kini menjadi dari Wonokromo ke Jalan Praban lalu kembali ke Jalan Tunjungan sepanjang 9 kilometer. 

(mma)