05 April 2017 | 16.33 WIB
OneEast.co.id - Memasuki kuartal kedua 2017, sektor properti di bidang ritel atau pusat perbelanjaan mengalami peningkatan okupansi atau keterisian. Bertambahnya tingkat keterisian pusat perbelanjaan ditopang oleh beberapa sektor industri.
“Pada awal tahun ini, tingkat permintaan di pasar ritel masih didominasi oleh sektor F&B (Food and Beverage)," ucapnya Head of Retail Jones Lang LaSalle (JLL) James Austen di JLL Jakarta, Rabu (5/4/2017), seperti dikutip dari laman Okezone.com.
James juga mengungkapkan, pertumbuhan pasar ritel tahun ini terlihat dari meningkatnya sewa oleh para tenant, khususnya pusat perbelanjaan yang berada di middle high class atau kelas menengah atas.
"Pusat perbelanjaan kelas atas tercatat masih memiliki tingkat hunian yang tinggi dan cukup stabil selama beberapa tahun terakhir. Meski harga sewa mengalami kenaikan rata-rata sebesar 3 persen, namun cenderung tetap stabil,” ucapnya James.
Meski begitu, tenant di sektor makanan cepat saji atau fast food juga dinilai ikut mendorong pertumbuhan sektor properti di bidang ritel ini. Walaupun geliatnya tak sebaik sektor makanan dan minuman.
"Sektor fast fashion juga tergolong cukup aktif, namun tingkat penjualan yang moderat membuat mereka berhati-hati untuk melakukan ekspansi," tambahnya.
Seperti diketahui, pertumbuhan properti di sektor ritel juga dibarengin dengan pengembangan hunian apartemen. Hal ini karena semakin banyak hunian apartemen yang dilengkapi dengan ritel sebagai penunjang kebutuhan hidup sehar-hari. Hanya saja masih cukup segmented di beberapa apartemen di kota-kota besar di Indonesia, salah satunya One Avenue yang merupakan kawasan ritel yang tersedia di apartemen One East Surabaya.
(mma)