29 July 2016 | 14.32 WIB
One-East.com - Bali sebagai destinasi terfavorit di Indonesia selalu menjadi daya tarik para wisatawan lokal maupun mancanegara. Hingga kini tak sedikit para wisatawan mancanegara yang rela berlibur hingga berhari-hari di Pulau Dewata Bali.
Menurut Pemerhati Pariwisata Bali I Wayan Puspa Negara, banyak para wisatawan mancanegara yang rela menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk berlibur di Bali. Salah satu wisatawan asal Australia yang sempat menghabiskan uang Rp 50 juta hingga Rp 70 juta.
"Untuk wisatawan Australia mereka selalu berada di Bali rata-rata 7 hari," ucap Pemerhati Pariwisata Bali, I Wayan Puspa Negara seperti yang dilansir dari situs web Okezone.com beberapa waktu lalu.
Lanjutnya, wisatawan Australia kerap menghabiskan uangnya selama di Pulau Dewata bukan dalam nominal skala kecil.
"Rata-rata mereka (wisatawan Australia-red) menghabiskan uang Rp50juta hingga Rp70 juta (middle class), sedangkan untuk backpacker Australia Rp 15 juta sampai Rp 17 juta," paparnya lagi.
Jumlah uang yang dihabiskan oleh wisatawan Australia memang terhitung lebih besar ketimbang wisatawan asal Tiongkok. Karena bila dibandingkan, turis asal Tiongkok hanya menghabiskan sekitar Rp 40 juta sampai Rp 50 juta, dan rata-rata waktu berlibur hanya 3 sampai 4 hari.
Berdasarkan data statistik pariwisata yang ada di Bali di tahun 2015, Australia mencapai 900 ribu turis, Tiongkok 700 ribu turis, dan tempat ketiga ada Jepang sebanyak 300 ribu turis," paparnya lagi.
Meskipun, sudah tergolong tinggi, namun pemerintah Indonesia agar bisa menambah jumlah runway sehingga meningkatkan pundi-pundi dari bidang pariwisata.
"Jika berbicara mengenai bandara baru di Bali tentu akan mempengaruhi waktu proses yang semakin lama. Karena itu, bisa manfaatkan bandara di Ngurah Rai dengan catatan menambah jumlah runway. Hal ini disebabkan karena Bali hanya memiliki satu runway saja," tutupnya.