26 May 2016 | 11.31 WIB
One-East.com - Tinggal di hunian milik pribadi selalu menjadi impian bagi siapa pun. Tak terkecuali bagi para anak muda yang sudah mulai berkarir dan merencanakan hunian pribadi pada masa mendatang.
Meskipun pada beberapa tahun belakangan ini harga properti mengalami kenaikan ternyata tidak menyurutkan niat para eksekutif muda untuk memiliki hunian sejak dini. Dari sebuah survei mengungkapkan bahwa anak muda kisaran umur antara 20 – 30 tahun telah siap membeli properti.
Dalam survei tersebut juga mengungkapkan ketertarikan anak muda untuk memiliki hunian rumah lebih besar sekitar 70 persen. Dan hanya sekitar 30 persen yang memilih hunian bergaya vertikal.
Dikutip dari situs web Okezone.com pada 26 Mei 2016, ada beberapa cara agar cepat memiliki hunian pribadi sebelum umur 30 tahun.
Mulai berinvestasi
Saat ini jenis investasi semakin beragam, mulai dari investasi saham, emas, atau berbisnis bersama tema. Melalui investasi, Anda dapat mengumpulkan dana tidak hanya diendapkan saja, melainkan dikelola dan memberikan keuntungan yang lebih besar.
Salah satu cara seperti ini lah yang dapat dilakukan agar penghasilan tidak terbuang hanya untuk senang-senang. Bayangkan jika Anda mendapatkan nilai berlipat dari hasil investasi, misal nilai awal investasi sebesar Rp 15 juta, dan hasil yang didapat bisa mencapai Rp 30 juta tentu hasil tersebut dapat digunakan membayar down payment (DP) ketika mengambil kredit pemilikan rumah (KPR).
Menabung dan manfaatkan bonus
Selain itu, cara paling mudah dengan menyisihkan sekian persen dari uang gaji untuk di tabung membayar DP KPR. Untuk kekurangannya bisa di dapatkan dari uang THR (Tunjangan Hari Raya) atau bonus tambahan yang diterima.
Misalnya, bagi Anda yang masih berusia sekitar 20 tahun, maka bisa memanfaatkan waktu dengan menabung hingga usia 26 tahun. Dengan begitu, pada usia 28 atau 30 tahun Anda dapat mengambil KPR dengan dana yang sudah terkumpul.
Tinggal di rumah orang tua
Cara lainnya Anda dapat memilih untuk tinggal di rumah sampai memiliki properti sendiri. Hal ini dilakukan agar bisa lebih menghemat pengeluaran harian atau bulanan ketika mengontrak.
Meski tergolong lebih mudah dengan hidup mandiri, tapi akan sangat boros ketika mengeluarkan biaya harian untuk makan dan biaya sewa kontrakan. Untuk itu, tinggal di rumah orang tua dapat meminimalisir pengeluaran dan dapat menghemat hingga Rp 30 juta sampai Rp 50 juta per-tahun.
Pinjaman tanpa bunga
Nah, bila Anda masih mengalami kekurangan untuk membayar DP rumah, sebaiknya manfaatkan kerabat atau keluarga untuk meminjam. Cara ini cukup efektif dilakukan karena bisa menghemat tanpa adanya pinjaman dengan bunga.
Meski begitu, Anda harus berkomitmen untuk membayar tepat waktu. Tujuannya agar saling menjaga kepercayaan satu sama lain.