05 October 2016 | 11.23 WIB
OneEast.co.id - Pertumbuhan properti tak hanya didominasi oleh hunian vertikal atau rumah tapak saja, melainkan juga diiringi dengan meningkatnya persaingan disektor perkantoran, khususnya di wilayah Jakarta.
Berdasarkan data dari Konsultan properti Colliers International mengungkapkan persaingan sektor perkantoran di wilayah Jakarta dan sekitarnya diprediksi akan bersaing ketat. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pasokan perkantoran baru, tapi jumlah permintaan yang cenderung berkurang.
Karena itu, persaingan ketat akan terjadi dari para pengembang perkantoran di Ibu Kota, seperti menawarkan potongan harga. Selain itu, permasalah ekonomi global yang bergerak fluktuatif juga memberikan pengaruh terhadap pasar perkantoran di Jakarta yang kian ketat.
“Persaingan di sektor perkantoran sangat ketat karena stoknya berlebih dari tahun ini hingga beberapa tahun mendatang," ucap Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto seperti dilansir dari laman Okezone.com.
Ia juga menambahkan, para pengembang CBD mulai menurunkan harga. Hal ini disebabkan CBD masih menjadi bench mark atau acuan perkantoran lainnya.
Beberapa penurunan harga sewa telah terjadi di beberapa wilayah Jakarta, seperti di kawasan TB Simatupang (Jakarta Selatan) dan Slipi (Jakarta Barat).
"Karena CBD menurunkan harga, yang lain juga ikut menurunkan karena CBD masih menjad bench mark atau acuan," ucapnya.
Lanjutnya, situasi ini memunculkan terjadinya tenant market.
Kemunculan tenant market pada sektor perkantoran berarti memiliki lebih banyak pilihan serta kebebasan untuk merelokasi gedung perkantoran baru. Salah satunya yang kini sedang dikembangkan oleh MNC Land lewat produk terbarunya, yakni MNC Media Tower yang kini masih dalam pembangunan main contractor.