17 May 2017 | 10.53 WIB
OneEast.co.id - Tahukah Anda, berapa banyak uang yang bisa diperoleh dari 1,5 juta botol plastik bekas? Jawabannya adalah Rp 39,9 miliar. Bukan sembarang botol, seperti yang dikutip dari laman OkeZone.com, arsitek bernama Arthur Huang menyulap 1,5 juta botol plastik bekas tersebut menjadi sebuah bangunan paviliun yang ukurannya terbilang besar. Bangunan ini dinamai EcoARK. Lokasinya berada di Taipe, Taiwan. Meski terbuat dari material botol plastik, paviliun ini diklaim mampu menahan gejolak alam, misalnya kebakaran dan gempa bumi. Bahkan dia mampu menahan laju angin yang kecepatannya mencapai 130 km/jam.
Paviliun dari botol plastik bekas yang dihargai Rp 39,9 miliar itu juga memiliki tenaga surya untuk mengoperasikan seisi bangunan. Selain itu paviliun ini mampu menjaga suhu ruangan tetap sejuk tanpa bantuan AC berkat ventilasi alaminya. Dengan tenaga surya dan angin, energi yg dihasilkannya mampu menghidupkan sebanyak 40 ribu lampu LED.
Didirikannya paviliun ini adalah untuk dijadikan sebagai wadah pameran Expo Flora Internasional Taipei pada 2010 lalu. Artinya bangunan ini sudah berdiri 7 tahun lamanya. Meski sudah berdiri selama 7 tahun, namun paviliun dari botol plastik bekas ini mampu bertahan dan tetap berdiri dengan kokohnya. Menariknya lagi, ruangan di dalam paviliun memperoleh cahaya alami yang cukup karena cahaya matahari masih mampu menembus masuk berkat botol yang sedikit transparan. Tercatat, warga Taiwan mampu mengonsumsi sebanyak 4,5 juta botol per tahunnya. Meski terbilang cukup banyak mengkonsumsi botol, namun Taiwan mampu mendaur ulang botol-botol tersebut dengan sangat baik.
EcoARK ini juga disebut-sebut sebagai bangunan pertama dengan konsep yang dimilikinya. Oleh karenanya, bangunan ini dinilai sebagai prestasi yang luar biasa. Cara membangun paviliun dari botol plastik ini dijelaskan bahwa pertama-tama 1 juta lebih botol plastik bekas dilelehkan, kemudian lelehan plastik itu dibentuk menjadi botol baru dengan ukuran dan bentuk yang sama.