16 November 2016 | 11.06 WIB
OneEast.co.id - Jika pada awal pekan kemarin Rupiah masih tertekan terhadap dolar Amerika Serikat, kini mata uang Garuda kembali menguat hingga berada di level Rp 13.334 per-USD dari sebelumnya di kisaran Rp 13.488 per-USD.
Meskipun masih ada tekanan menguatnya dolar AS yang dipengaruhi oleh terpilihnya Trump sebagai Presiden AS, namun Rupiah masih mampu bergerak menguat.
Bahkan, Analis MNC Securities Victoria Venny mengungkapkan, pergerakan Rupiah hari ini secara alamiah meski masih berada di tren pelemahan. Penguatan yang terjadi pada Rupiah tentu dipengaruhi oleh masuknya Bank Indonesia (BI) ke pasar valas.
"Karena banyak asing mencabut Rupiah dalam negeri. Tapi penguatan ini pasti karena ada intervensi dari BI, karena itu jadi naik turun," ucapnya seperti dikutip dari Okezone.com, Rabu (16/11/2016).
Sementara itu dari data yang dihimpun dari laman YahooFinance, Rupiah telah berada di level Rp 13.278 per-USD. Dengan begitu, mata uang Garuda mengalami penguatan 34 poin atau setara dengan 0,6 persen. Adapun pergerakan harian Rupiah berada di kisaran Rp 13.228 per-USD hingga Rp 13.360 per-USD.
Mengutip dari data Bloomberg Dollar Index, perdagangan Rupiah di Spot Exchange Rate di Pasar Asia menguat hingga 34 poin atau 0,25 persen ke angka Rp 13.335 per-USD, dan pergerakan harian Rupiah berada di kisaran Rp 13.318 per-USD hingga Rp 13.368 per-USD.