14 November 2016 | 11.02 WIB
OneEast.co.id - Usai terpilihnya Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 lewat perhitungan cepat (quick count) dan meruaknya kembali isu penistaan agama di dalam negeri, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS masih berada dibawah tekanan. Tercatat, mata uang Garuda berada di level Rp 13.479 per-USD.
Menurut data yang dihimpun dari laman YahooFinance, Senin (14/11/2016), Rupiah masih berada di level Rp 13.333 per-USD atau melemah hingga 49 poin setara dengan 0,36 persen. Adapun pergerakan harian Rupiah masih bergerak di kisaran Rp 13.258 per-USD hingga Rp 13.488 per-USD.
Tak jauh berbeda, data yang dikutip dari Bloomber Dollar Index, pada perdagangan Rupiah di Spot Exchange Rate di Pasar Asia bergerak melemah 96 poin atau 0,72 persen di level Rp 13.479 per-USD. Meski begitu, Rupiah sempat bergerak positif ke angka Rp 13.378 per-USD dari sebelumnya Rp 13.473 per-USD.
Beragam peristiwa telah mempengaruhi pergerakan Rupiah terhadap dolar AS. Meski sebelumnya Rupiah sempat bergerak positif usai penetapan kemenangan Trump pada 10 November lalu. Kini, kembali melemah akibat adanya pengaruh isu nasional maupun internasional, salah satunya konflik penistaan agama yang kian naik kembali.