03 November 2016 | 11.05 WIB
OneEast.co.id - Jelang pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS), Wall Street dilanda kekhawatiran. Terlebih The Fed telah memulai pertemuannya selama dua hari sejak Rabu (2/11/2016) kemarin untuk menimbang kemungkinan yang akan terjadi usai Pilpres AS.
Dilansir dari laman CNBC beberapa waktu lalu, The Fed tengan menimbang-nimbang apa yang akan terjadi usai pilpres AS berakhir. Karena ada kemungkinan kandidat Partai Republik, yakni Donald Trum memenangkan pilpres AS tahun ini.
Hal ini diimbangi dengan informasi terkait kasus email pribadi Hillary Clinton yang menyalahgunakan jabatannya sewaktu menjadi Sekretaris Negara, dan nyatanya ini terus menurunkan elektabilitasnya sebagai pemenang Pilpres AS.
Karena itu, baik Trump atau Hillary yang memenangkan Pilpres AS tentu memberikan dampak pada bursa saham AS. Tercatat, bursa saham Amerika Serikat ditutup lebih rendah. Dow Jones Industrial Average ditutup anjlo 0,58 persen dilevel 18.037,1, S & P 500 berakhir jatuh 0,68 persen pada 2.111,72, dan indeks komposit Nasdaq ditutup turun 0,69 persen pada 5.153,58.
Tercatat ketiganya anjlok dan dikhawatirkan akan terus menurun seiring semakin memanasnya situasi politik jelang Pemilu AS.