20 October 2016 | 09.53 WIB
OneEast.co.id - Tak lama lagi Indonesia akan memiliki transportasi kereta cepat tanpa awak. Diperkirakan pada pertengahan 2017 mendatang, Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi wilayah yang dilengkapi dengan fasilitas kereta tanpa awak (automated people mover system).
Sejak telah ditandatangani kontrak kerjasama antara PT Len Industri dan PT Angkasa Pura II pada September 2016 kemarin, pengerjaan proyek ini pun telah dimulai. Total nilai investasi automated people mover system (APMS) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta tersebut selama 300 hari mencapai Rp 531 miliar.
Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta, M Suriawan Wakan mengatakan, ditargetkan proyek ini selesai pada pertengahan 2017 mendatang. Nantinya moda transportasi ini akan melintasi seluruh wilayah bandara, mulai dari terminal 1, terminal 2, terminal 3, dan tentunya terkoneksi dengan beberapa gedung lainnya.
“Kalau saat ini telah didukung oleh Shuttle bus untuk moda transportasi di sekitar bandara. Barulah, kedepan itu akan diganti menjadi APMS,” tuturnya seperti dikutip dari laman Okezone.com.
Sementara itu, panjang lintasan kereta tanpa awak tersebut yakni 2,98 kilometer yang didukung dengan sistem teknologi sinyal modern atau biasa dikenal dengan communication based train control (CBTC). Dengan demikian, akses semakin mudah dan cepat dengan adanya moda transportasi baru ini.
Untuk urusan waktu tunggu dan kapasitas penuntang, teknologi kereta tanpa yang telah digunakan oleh negara-negara maju di Eropa ini, akan memiliki waktu jarak antar armada yang singkat yakni tiap lima menit sekali. Untuk pengoperasian, nantinya tersedia tiga armada yang akan melayani penumpang, dan tiap armada terdiri dari dua gerbong dengan kapasitas penumpang per-gerbong 176 orang.