04 October 2016 | 09.29 WIB
OneEast.co.id - Pembangunan infrastruktur yang tidak merata serta pertumbuhan ekonomi yang tumpang tindih merupakan permasalahan mendasar yang kini dihadapi oleh Indonesia. Karena itu, perlu adanya inovasi yang mampu mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia secara merata.
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan dalam diskusinya di Kuningan, Jawa Barat, agar pertumbuhan merata dan tidak adanya kesenjangan sosial maka perlu diterapkan ekonomi kesejahteraan.
“Pembangunan dengan konsep kapitalisme tentu tak cocok untuk Indonesia,” ucapnya Hary Tanoe saat berdiskusi di Pondok Pesantren Ainurrafiq, Kuningan, Jawa Barat, seperti dilansir dari laman Okezone.com beberapa waktu lalu.
Ia juga mengatakan, penerapan kapitalisme saat ini belum siap secara sektor pendidikan dan kesejahteraan. Maka dari itu, perlu dukungan dari berbagai sektor untuk menenggelamkan daerah dalam kesenjangan yang disebabkan oleh kapitalis.
“Untuk itu, ke depan harus ada kebijakan yang berpihak untuk menumbuhkan ekonomi di daerah, seperti kemudahan akses modal murah, pelatihan, ataupun proteksi dari persaingan bebas yang ditujukan untuk kalangan petani, nelayan, buruh, pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) dan lainnya,” ujarnya Hary Tanoe.
Hary Tanoe juga mengungkapkan, setidaknya butuh lima juta pengusaha dari 250 juta penduduk yang mampu menciptakan lapangan kerja, tentunya sesuai dengan angka ideal yaitu minimal dua persen pengusaha dari total rakyatnya. Terlebih, penduduk kian bertumbuh pesat, khususnya mayoritas generasi muda yang membutuhkan pekerjaan.
“Saya ingin kalian tumbuh menjadi generasi produktif, membangun daerah untuk kemajuan Indonesia,” tutupnya.