09 January 2017 | 10.06 WIB
OneEast.co.id - Pergerakan mata uang Garuda terhadap mata uang Negeri Paman Sam masik melemah tipis. Tercatat, Rupiah berada di level Rp 13.300-an per-USD. Hal ini tentu didasari karena masih adanya pengaruh dari The Fed dan keadaan pasar yang masih price in jelang pelantikan Trump.
Dikutip dari laman Okezone.com, Senin (9/1/2017), Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menjelaskan bahwa secara umum pada 2017 pergerakan Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih akan tertekan. Beberapa penyebabnya ialah adanya rencana Fed Fund Rate, tekanan twin deficit yang masih akan terjadi pada tahun ini.
“Kondisi pasar yang juga masih price in jelang pelantikan Trump juga memberikan pengaruh terhadap melemahnya Rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, kenaikan FFR terhadap pembayaran utang jatuh tempo membuat Rupiah kembali jatuh,” ujarnya Edwin.
Sementara itu, dari data yang dilansir Bloomberd Dollar Index, pagi ini perdagangan Rupiah di Spot Exchange Rate Pasar Asia melemah hingga 15 poin atau 0,11 persen ke level Rp 13.386 per-USD. Pergerakan harian Rupiah pun diprediksi berada di kisaran Rp 13.353 per-USD hingga Rp 13.399 per-USD.
Dari data YahooFinance pun telah mencatat, Rupiah masih bergerak landai naik dua poin atau 0,01 persen ke angka Rp 13.356 per-USD. Adapun pergerakan harian Rupiah di kisaran Rp 13.354 per-USD sampai Rp 13.393 per-USD.