15 December 2016 | 10.15 WIB
OneEast.co.id - Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia tentu memiliki potensi pariwisata yang cukup besar. Hal inilah yang dilakukan oleh CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo untuk menjalin kerjasama internasional dengan para pengusaha Taiwan guna meningkatkan potensi pariwisata Indonesia.
Dalam kunjungannya ke Taiwan pada Minggu (11/12/2016) kemarin, CEO MNC Group turut menghadiri acara dialog bersama Chairman Financial Supervisory Commisions Taiwan Lee Ruey Tsang. Tema dialognya pun membahas mengenai perkembangan industri keuangan, khususnya di sektor pariwisata.
"Indonesia negara kepulauan dengan pertumbuhan 5 juta penduduk tiap dua tahunnya, dan kebutuhan energi sangat besar dan terus tumbuh. Untuk itu, kerja sama Indonesia - Taiwan harus ditingkatkan, karena prospek investasi di Indonesia sangat baik," ucapnya Hary Tanoe di Taiwan.
Ia juga menambahkan, sektor pariwisata di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar. Pariwisata Indonesia bisa menarik turis sebanyak 9 juta per-tahun, dan sebagian besar sekitar 85 persen berada di Bali, Jakarta, dan Batam. Terlebih, Indonesia mempunyai 514 kabupaten / kota yang tentunya juga berpotensi sebagai kawasan pariwisata.
Seperti diketahui, setiap satu turis menghabiskan sebanyak 1.200 dolar AS selama tinggal di Indonesia. Pada tahun lalu saja, turis asing telah menghabiskan 11,2 miliar dolar AS, setara dengan 10 persen cadangan devisa Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut HT juga mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sekitar 5 persen per-tahun. Dengan jumlah penduduk 250 juta dan bertambah 5 juta orang setiap tahunnya dengan mayoritas generasi muda, maka saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia.
Selain berdialog dengan para pengusaha, dirinya juga bertemu dan berdialog dengan President Legislative Yuan Republic of China Su Jia Cyuan dan Wakil Presiden Taiwan Chen Chien Jen. Tak hanya itu, HT juga berdialog mengenai perkembangan ekonomi, politik, dan media saat ini bersama Chairman Want Want China Times Group, Tsai eng-Meng.