09 November 2016 | 09.02 WIB
OneEast.co.id - Menguatnya kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Selasa waktu setempat (Rabu Pagi WIB). Hal ini dipengaruhi karena menguatnya Greenback pada sesi sebelumnya.
Karena itulah, usai Biro Investigasi Federal AS (FBI) membebaskan calon Presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, terkait penyelidikan penggunaan server surat elektronik pribadinya telah mempengaruhi banyak para investor menunggu hasil Pilpres.
Direktur FBI James Comey beberapa waktu lalu memberitahu para anggota parleman AS, FBI tidak merubah kesimpulannya yang disampaikan pada Juli untuk tidak memidanakan Clinton atas penggunaan server surat elektronik pribadi selama menjabat sebagai menteri luar negeri AS.
Namun begitu, berita terkait Hillary itu telah meningkatkan elektabilitasnya pada Pilpres AS tahun ini, sehingga berpengaruh pada greenback yang naik hampir 0,2 persen selama sesi. Indeks dolar yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama naik 0,14 persen menjadi 97.920 diakhir perdagangan.
Tercatat, pada akhir perdagangan New York, Eeuro turun menjadi USD 1,1020 dari sebelumnya USD 1,1040, dan Pound Inggris juga turun menjadi USD 1,2393 dari sesi sebelumnya USD 1,2397, sedangkan dolar Australia naik menjadi USD 0,7747 dari sebelumnya USD 0,7718.
Selain itu, dolar dibeli 105,05 yen Jepang, lebih tinggi dari 104,52 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik tipis menjadi 0,9777 Franc Swiss dari 0,9751 Franc Swiss, dan menurun menjadi 1,3326 dolar Kanada dari 1,3370 dolar Kanada.
Bahkan, dari para analis mengatakan investor secara umum memandang kemenangan Clinton sebagai hasil yang lebih baik, karena menyajikan lebih sedikit yang belum diketahui dan mungkin lebih stabil untuk pasar daripada kemenangan saingannya dari Partai Republik, Donald Trump.