OneEast.co.id - Di awal pekan perdagangan kondisi mata uang Garuda terhadap mata uang Negeri Paman Sam dibuka menguat. Tercatat nilai tukar Rupiah berada di kisaran Rp 13.313 per-USD, penguatan ini melanjuti tren positif pada perdagangan jelang akhir pekan kemarin.

Melansir dari laman Bloomberg, Senin (27/3/2017), kondisi Rupiah pada perdagangan spot exchange rate di pasar Asia menguat 14 poin atau 0,10 persen ke level Rp 13.313 per-USD. Adapun pergerakan harian Rupiah diprediksi akan berada di kisaran Rp 13.295 per-USD hingga Rp 13.320 per-USD.

Sementara itu, dari data yang dilansir YahooFinance, Rupiah dibuka menguat 16 poin atau 0,12 persen ke angka Rp 13.308 per-USD. Untuk kurs harian Rupiah diperkirakan berada di antara Rp 13.271 per-USD hingga Rp 13.316 per-USD.

Meski begitu, posisi Rupiah masih berpotensi kembali melemah pada perdagangan hari ini. Hal ini didasari karena kondisi Dolar AS yang diperkirakan akan bergerak menguat seiring beberapa terakhir belakangan mengalami pelemahan.

Seperti yang diungkapkan oleh Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, pasca melemah dalam beberapa pekan sebelumnya, kali ini laju USD diprediksi kembali menguat dengan mengambil kesempatan pada sentimen ketidakjelasan persetujuan ratifikasi program layanan kesehatan bagi masyarakat AS. Meningkatnya risiko ketidakjelasan akan perkembangan persetujuan tersebut membuat risk averse pelaku pasar meningkat dan berimbas pada peningkatan USD. 

"Dengan begitu, potensi penguatan laju rupiah pun terganggu dan bisa saja membuatnya melemah. Sentimen dari keinginan pemerintah yang disampaikan melalui Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu terkait kenaikan rating oleh S&P, masih belum cukup mengangkat Rupiah untuk tetap stabil," pungkasnya.