03 November 2016 | 09.43 WIB
OneEast.co.id - Pada perdagangan pagi ini mata uang Garuda berada dilevel Rp 13.048 per-USD. Menguatnya nilai tukar Rupiah dipengaruhi oleh sentimen dari Amerika Serikat (AS), karena adanya ketidakpastiaan situasi politik di Negeri Paman Sam.
Analis MNC Securities Yosua Zisokhi mengungkapkan, pergerakan Rupiah pagi ini dipengaruhi sentimen aktivitas politik Amerika Serikat (AS). Hal ini menyebabkan pasar AS masih bergejolak karena adanya ketidakpastian politik.
“Meskipun terjadi penguatan tetap saja tidak terlalu besar. Situasi ini juga dipengaruhi situasi AS yang masih menunggu pilpres AS dan Fed Rate yang tidak pasti tidak naik pada akhir tahun, tentu wajar jika Rupiah menguat,” ucapnya Yosua seperti yang dikutip dari laman Okezone.com, Kamis (3/11/2016).
Sementara itu, dari data yang dihimpun dari laman YahooFinance.com, Kamis (3/11/2016), Rupiah berada dilevel Rp 13.022 per-USD atau menguat sekitar 33 poin. Adapun pergerakan harian Rupiah berada dikisaran Rp 13.015 per-USD hingga Rp 13.055 per-USD.
Tak jauh berbeda dari data yang dikutip dari Bloomberg Dollar Index, pada perdagangan Spot Exchange Rate di Pasar Asia bahwa mata uang Garuda menguat hingga 9 poin atau 0,07 persen ke level Rp 13.048 per-USD, dan pergerakan hariannya pun dikisaran Rp 13.042 per-USD hingga Rp 13.055 per-USD.