25 October 2016 | 09.05 WIB
OneEast.co.id - Pernyataan para pejabat Federal Reserve yang mendukung adanya ekspektasi pasar terkait kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini, ternyata berimbas pada perdagangan kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang utama lainnya bervariasi.
Menurut Presiden Fed San Francisco John Williams, kenaikan suku bunga ini masuk akal karena dapat mengembalikan pada kecepatan laju menaikkan suku bunga secara bertahap, lebih cepat, lebih baik.
Dikutip dari laman Okezone.com, pada sisi ekonomi tentu ini disesuaikan untuk pengaruh musiman, Indeks Pembelian Manajer (PMI) untuk sektor manufaktur AS dari Markit berbalik naik atau rebound dari tingkat terendah tiga bulan 51,5 pada September menjadi 53,2 pada Oktober, mengalahkan konsensus pasar di 51,2.
Tercatat, indeks dolar telah melacak adanya greenback terhadap mata uang utama, yakni naik 0,13 persen menjadi 98,821 pada akhir perdagangan. Perdagangan ini menjadi yang tertinggi dalam hampir sembilan bulan terakhir.
Sementara itu, pada akhir perdagangan di New York, mata uang eropa neik menjadi USD 1,0876 dari sebelumnya USD 1,0867, sedangkan pound Inggris merosot ke level USD 1,2215 dari sebelumnya USD 1,2226. Untuk dolar Australia mengalami kenaikan hingga USD 0,7601 dari sebelumnya USD 0,7596.
Selain itu, dolar AS mengalami penurunan menjadi 0,9942 franc swiss, dan naik menjadi 1,2278 dolar Kanada dari sebelumnya 1,3337 dolar Kanada. Khusus mata uang Jepang, dolar dibeli 104,27 yen atau lebih tinggi dari sebelumnya 103,85 yen.