23 September 2016 | 10.35 WIB
OneEast.co.id - Federal Reserve telah memutuskan untuk mempertahankan nilai suku bunga utamanya. Hal ini berdampak pada Kurs dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah terhadap sebagian besar mata uang lainnya.
Dilansir dari laman Okezone.com, Jumat (23/9/2016), indeks dolar mengukur greenback terhadap enam mata uang utama di dunia. Tercatat, turun 0,25 persen menjadi 95,420 pada perdagangan terakhir Kamis waktu setempat (Jumat Pagi waktu Indonesia).
Pada perdagangan akhir di New York, mata uang Euro mengalami kenaikan menjadi USD 1,1206 dari sesi sebelumnya USD 1,1173, sedangkan Poundsterling ikut naik menjadi USD 1,3072 dari USD 1,2998 pada sesi sebelumnya, dan dolar Australia juga merangkak naik berada diangka USD 0,7629 dari USD 0,7600.
Selain itu, dolar dibeli 100,90 yen Jepang, lebih tinggi dari 100,59 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga merosot terhadap Franc Swiss keangka 0,9692 dari 0,9759 franc Swiss, dan terjadi penurunan tipis menjadi 1,3067 dolar Kanada dari sebelumnya 1,3159 dolar Kanada.
Sementara itu, The Fed mengatakan dalam rilis pernyataannya, komite menilai bahwa alasan untuk meningkatkan suku bunga federal fund telah menguat, tetapi telah memutuskan untuk saat ini, tetap menunggu bukti lebih lanjut terhadap kemajuan berikutnya menuju targetnya.
“Risiko jangka pendek terhadap prospek ekonomi AS telah terlihat kurang lebih seimbang, namun tanda bahwa bank sentral bisa menaikkan suku bunga pada akhir tahun ini,” ungkap The Fed.
Bank sentral AS juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan membuat keputusan tersebut, karena data ekonomi terus lemah dan inflasi rendah baru-baru ini.
Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir pada 17 September, angka pendahuluan untuk klaim awal disesuaikan secara musiman mencapai 252.000, turun 8.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya sebesar 260.000, seperti yang dilansir oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (22/9/2016).