Articles - Ekonomi

10 October 2016 | 09.48 WIB

Usai Habisnya Sentimen Positif “Tax Amnesty”, Diprediksi Rupiah Cenderung Flat

 

OneEast.co.id - Usai kehabisan sentimen positif terkait tax amnesty, kini Rupiah diprediksi cenderung flat. Meski begitu, Rupiah masih bisa berpotensi bergerak miring ditengah minimnya sentimen.

Data ini berbanding terbalik dengan laju mata uang Negeri Paman Sam (USD) bergerak menguat setelah adanya efek dari mata uang dunia menyusul komentar hawkish pejabat The Fed. 

Kepala Riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan, pergerakan laju Rupiah yang cenderung flat dan dapat kembali menguat tipis disebabkan adanya pelaku pasar wait and see jelang rilis beberapa data ekonomi di Amerika Serikat.

"Rupiah masih berpotensi bergerak sideways, meskipun di tengah minimnya sentimen," ucapnya Reza di Jakarta, Senin (10/10/2016), dilansir dari laman SindoNews.com.

Lanjutnya, Rupiah diprediksi akan bergerak di kisaran level Rp 13.020 per-USD hingga Rp 12.976 per-USD.

Sementara itu, laju USD semakin menguat setelah adanya pernyataan Presiden Federal Reserve dari negara bagian Cleveland Loretta Mester yang mengungkapkan, perekonomian AS sudah siap terhadap kenaikan suku bunga.

"Laju USD Indeks terlihat bergerak menguat 0,33 persen, sehingga menyebabkan adanya aksi jual dari berbagai mata uang dunia. Laju GBP pun terus bergerak melemah dan kini berada di posisi terendah dalam 31 tahun terakhir setelah langkah Inggris yang semakin komprehensif untuk keluar dari Uni Eropa," tutupnya.