Articles - Ekonomi

14 December 2017 | 17.35 WIB

Disney Akuisisi 21st Century Fox Senilai Rp 816 Triliun

 

OneEast.co.id - Walt Disney segera mengonfirmasi kesepakatan mengakuisisi aset hiburan 21st Century Fox senilai USD60 miliar (Rp 816 triliun). Akuisisi ini termasuk studio film 20th Century Fox dan satelit penyiaran Sky and Star yang beroperasi di Inggris, Eropa dan Asia. Disney menjadi satu-satunya kandidat utama dalam akuisisi itu setelah Comcast yang memiliki NBC mundur dari persaingan akuisisi pada Senin (11/12/2017) waktu setempat. Financial Times melaporkan, perundingan akuisisi tentang harga yang diinginkan Fox berlanjut pada Selasa (12/12). CNBC melaporkan, Fox dan Disney berada dalam jalur untuk mengumumkan akuisisi itu pada Kamis (14/12), menurut sumber yang mengetahui proses negosiasi tersebut.

Seperti yang dikutip dari laman SindoNews.com, Kamis (14/12/17), kesepakatan dengan Disney karena akan dibayar dengan saham raksasa hiburan itu dibandingkan dengan saham Comcast. Kesepakatan dengan Disney juga akan mengurangi penghalang dari regulator Amerika Serikat (AS).

Dengan akuisisi ini, Disney akan membantu memperkuat posisinya melawan persaingan dari Netflix, Amazon, Apple, dan Google. Perusahaan-perusahaan itu telah membangun operasional hiburan online yang menjadi sangat populer, terutama bagi para penonton muda. Disney misalnya telah mengatakan akan menarik film-film Disney, Pixar, Marvel, dan Star Wars, dari Netflix dan menawarkannya dilayanannya sendiri. Mengendalikan Fox Library, termasuk film X-Men, serial televisi The Simpsons, serial FX The Americans, dan film klasik seperti The Sound of Music akan membuat Disney unggul. 21st Century Fox telah memindahkan kontennya ke Hulu di AS, tapi Net flix bergantung pada kesepakatan lisensi Fox di banyak negara lain.

Netflix juga telah mengantisipasi kehilangan konten Disney dengan secara agresif membuat film dan tayangan sendiri. Tahun lalu Netflix menghabiskan sekitar USD7 miliar untuk programnya sendiri. Yang menjadi pertanyaan banyak pihak kemudian ialah apa yang akan terjadi pada tawaran 21st Century Fox untuk membeli 61% saham Sky yang sudah bukan miliknya lagi.

Kesepakatan itu awalnya mendapat perhatian dari Otoritas Pasar dan Kompetisi Inggris (CMA) yang diperkirakan segera mengeluarkan laporan temuan mereka pada Januari mendatang.

Tidak jelas apakah Disney akan meneruskan akuisisi jika mereka membeli 39% saham dari 21st Century Fox sebagai bagian dari transaksi lebih luas. Pengamat dari Mediatique, Matthew Horsman, menjelaskan, CMA tampaknya melanjutkan penyelidikan tentang kesepakatan itu. “Mereka (Disney dan Fox) telah melakukan semuanya. Saya yakin mereka segera mengumumkan keputusannya,” Ungkap Horsman pada majalah Variety.

Aset-aset yang dijual Fox ter masuk saluran kabel FX dan National Geographic, 22 jaringan olahraga regional AS, dan saham perusahaan di platform streaming Hulu di AS. Akuisisi ini akan menambah koleksi film dan televisi Disney dengan film-film seperti Avatar dan Dead Pool, serta serial The Simpsons dan Modern Family. Jaringan penyiaran Fox seperti Fox News dan Fox Sports akan tetap dalam kontrol Murdoch.

 

Selain studio filmnya, Disney juga memiliki jaringan olahraga dan saluran kabel ESPN. Keputusan Murdoch menjual sebagian besar aset Fox itu mengejutkan banyak pengamat terkait ambisinya terus melakukan ekspansi kerajaan media selama lima dekade terakhir.

Terkait rencana akuisisi tersebut, saham Disney naik 0,5% di New York pada Selasa (12/12) sehingga nilai perusahaan sebesar USD162 miliar. Adapun saham 21st Century Fox menguat 1% dengan nilai perusahaan USD62,6 miliar. Saham Fox telah naik hampir sepertiga dalam tiga bulan terakhir.

Walt Disney Company atau disingkat Disney merupakan konglomerat hiburan dan media massa multinasional asal AS. Disney menjadi konglomerasi media terbesar kedua di dunia dalam nilainya setelah Comcast. Disney didirikan pada 16 Oktober 1923 oleh dua bersaudara Walt Disney dan Roy O Disney dengan nama Brothers Cartoon Studio. Perusahaan itu menjadi pemimpin dalam industri animasi AS sebelum melakukan diversifikasi dalam produksi film aksi langsung, televisi, dan taman hiburan.