OneEast.co.id - Rupiah sempat anjlok karena adanya sentimen dari kenaikan suku bunga The Fed. Namun, pada perdagangan hari ini Rupiah berhasil menguat dari dominasi Dolar Amerika Serikat (USD) karena adanya kenaikan cadangan devisa Indonesia.

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2017 sebesar USD 119,9 miliar. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi akhir Januari 2017 yang hanya sebesar USD 116,9 miliar.

Meski begitu, Komentar Yellen yang muncul ke publik mengenai pembuatan kebijakan Fed yang menyatakan dukungan kenaikan suku bunga masih mempengaruhi kurs Rupiah terhadap USD. Dilansir dari berbagai sumber, The Fed dijadwalkan mengadakan pertemuan kebijakan moneter berikutnya pada 14 dan 15 Maret. Adanya sentimen The Fed mempengaruhi indeks dolar terhadap enam mata uang utama naik 0,17 persen menjadi 101,810 pada penutupan perdagangan.

Sementara itu, melansir dari laman Bloomberg, Rabu (8/3/2017), posisi Rupiah dalam perdagangan spot exchange rate di Pasar Asia menguat 12 poin atau 0,1 persen ke level Rp 13.338 per-USD. Adapun pergerakan Rupiah pagi ini diprediksi akan berada di kisaran Rp 13.337 per-USD hingga Rp 13.351 per-USD.