18 May 2017 | 22.09 WIB
OneEast.co.id – Apakah Anda tahu berapa banyak kafein yang aman untuk dikonsumsi remaja? Seorang remaja di South Carolina, Amerika Serikat baru-baru ini meninggal dunia setelah terlalu banyak minum minuman berkafein. Kafein menyebabkan masalah jantung yang akhirnya membunuhnya. Dokter setempat mengatakan, banyak orang tidak tahu bagaimana merusak kafein bagi remaja. Kafein juga tidak hanya ada pada kopi atau teh, tetapi juga minuman energi dan berkarbonasi.
Menurut American Association of Pediatrics, remaja tidak seharusnya mengonsumsi minuman berenergi, apapun bentuknya. Untuk kafein, remaja seharusnya hanya minum kopi secukupnya. Dr David Schell bersama Pediatric Group of Paducah mengatakan, ada banyak variabel yang menentukan bagaimana kafein akan mempengaruhi seseorang. Hal ini termasuk usia, berat badan, jumlah kafein yang dikonsumsi, dan seberapa cepat Anda meminumnya. "Secangkir atau 2 cangkir (minuman berkafein) dalam selang beberapa jam, saya rasa Anda tidak akan mendapat masalah. Tapi, saat Anda minum banyak kafein dengan cepat, Anda bisa mendapat masalah," ujar Dr Schell.
Schell mengatakan, tidak perlu ada kondisi kesehatan atau jantung yang mendasari seseorang meninggal karena terlalu banyak mengonsumsi kafein. Tapi, hal tersebut bisa menjadi sebuah kemungkinan. Kafein mendorong pelepasan nyawa alami yang disebut katekolamin, termasuk norepinephrine, hormon stres yang dapat mempercepat jantung. Orang yang telah meninggal akibat overdosis kafein, didokumentasikan memiliki denyut jantung yang tidak teratur dan cepat, kejang, dan terkadang tersedak muntahnya sendiri. Food and Drug Administration (FDA) mengatakan, kafein dalam dosis sampai 400 mg (sekira 5 cangkir kopi) pada umumnya aman. Tapi, tentu batasan remaja mengonsumsi kafein di bawah dosis tersebut.