29 August 2016 | 14.44 WIB
OneEast.co.id - Isu terkait kenaikan harga rokok yang kini beredar mengakibatkan kepanikan bagi para perokok. Akibatnya, para perokok mencoba cari alternatif agar tetap merokok, salah satunya dengan rokok elektrik.
Sebenarnya, rokok elektrik sudah cukup populer dikalangan para perokok yang ingin meminimalisir dampak negatif dari rokok konvensional. Meski begitu, nyatanya rokok elektrik tetap memiliki efek negatif bagi para perokok, seperti menyebabkan kanker, mempengaruhi kinerja otak hingga kecanduan.
Nah, berikut ini penjelasan dari efek negatif yang dihasilkan dari rokok elektrik, seperti yang dilansir dari situs web Boldsky.com beberapa waktu lalu.
Dapat menyebabkan kanker
Tak berbeda jauh dengan rokok konvensional, rokok elektrik nyatanya dapat beresiko terkena kanker. Hal disebabkan dari nikotin yang terkandung dari zat cair perasa yang nantinya dijadikan uap atau asap saat proses pemanasan.
Mengurangi kenerja otak
Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan bahwa remaja yang sering menggunakan rokok elektrik mengalami penurunan kinerja otak. Beberapa fungsi otak, seperti daya ingat, kreativitas hingga keinginan belajar menjadi menurun.
Bahkan, dari data Komisi Peneliti dari Kementrian Kesehatan Jepang telah menemukan zat karsinogen (penyebab kanker) dalam uap air yang diproduksi beberapa tipe rokok elektrik cair. Kementerian Kesehatan mengatakan, pada AFP, zat tersebut seperti formaldehid dan asetaldehid, dan cenderung lebih banyak dari pada rokok reguler.
Kecanduan
Dampak lainnya yaitu kecanduan, karena rokok elektrik dapat menyebabkan pelepasan dopamin di otak sehingga dapat menyebabkan kecanduan.