11 November 2017 | 17.03 WIB
OneEast.co.id – Minum red wine tidak selalu buruk untuk kesehatan. Ternyata minum red wine bisa membantu menurunkan risiko penyakit diabetes tipe 2, enggak percaya?
Sebuah penelitian terhadap lebih dari 64.000 wanita menemukan, mereka yang mengonsumsi makanan mengandung antioksidan, juga teh dan blueberry, mengurangi risiko terkena diabetes hingga 27%. Namun, penelitian tersebur, di kalangan wanita Prancis yang menyukai anggur serupa dengan Inggris, menemukan 15% antioksidan mereka berasal dari alkohol terutama anggur merah.
Studi ini menyimpulkan, karena mengandung alkohol, senyawa sehat hanya berlaku asalkan wanita minum red wine setengah gelas sampai 1 gelas sehari atau dimoderasi. Guy Fagherazzi, rekan penulis dari pusar Riset Epidemiologi dan Kesehatan Penduduk di Prancis mengatakan, karya ini melengkapi pengetahuan terkini tentang pengaruh makanan dan nutrisi, serta memberikan pandangan yang lebih komprehensif tentang hubungan antara makanan dan diabetes tipe 2.
"Kami telah menunjukkan, peningkatan konsumsi asupan antioksidan dapat berkontribusi pada pengurangan risiko diabetes," ujarnya yang seperti yang dikutip dari laman Okezone.com, Sabtu (11/11/2017).
Dalam penelitian ini, para peneliti merekrut wanita berusia 40 sampai 65 tahun yang bebas diabetes, kemudian mengikuti mereka selama 15 tahun. Para wanita diberi kuesioner 208 item makanan pada awal penelitian, digunakan untuk mengatasi skor konsumsi antioksidan.
Mereka yang mengonsumsi antioksidan paling banyak memiliki pengurangan 27% risiko diabetes dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor terendah. Makanan dan minuman yang paling banyak memberi kontribusi pada nilai antioksidan tinggi adalah buah dan sayuran, anggur merah dan minuman panas, termasuk teh, coklat panas dan sawi putih.
Studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Diabetologia ini, merekomendasikan, moderasi setengah gelas ke segelas anggur merah setiap hari. Menurut Pav Kalsi, penasihat klinis senior di Diabetes UK, penelitian ini menambah bukti bahwa makanan kaya zat antioksidan, seperti buah segar dan sayuran dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.
"Kita sekarang perlu mencari tahu lebih banyak tentang potensi efek perlindungan dari makanan ini pada setiap orang yang berisiko terkena diabetes tipe 2," katanya.
Sementara itu, Emma Elvin, penasihat klinis Diabetes UK mengatakan, anggur merah dan coklat gelap mengandung beberapa antioksidan. Tapi, untuk kesehatan keduanya harus dikonsumsi dalam jumlah yang jauh lebih sedikit sebagai bagian dari diet seimbang yang sehat.
"Mengonsumsi terlalu banya kalori secara teratur dan membuat pilihan makanan dan minuman yang tidak sehat dapat menyebabkan penambahan berat badan, dan pada akhirnya justru meningkatkan risiko terkena diabetes," pungkasnya.