20 December 2016 | 13.08 WIB
OneEast.co.id - Pada dasarnya mengosumsi garam bersodium sangat baik untuk tubuh. Meski begitu, jika Anda terlalu banyak mengosumsi garam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan ginjal.
Untuk itu, Dokter dari Rumah Sakit Seawoods dari Mumbai, yakni Ninad Pendes menjelaskan adanya efek samping bagi Anda yang melakukan diet rendah garam atau mengosumsi sedikit garam dalam tiap menu makanan.
Nah, berikut ini penjelasan mengenai gangguan kesehatan bagi orang yang melakukan diet garam, seperti yang dikutip dari laman TheHealthsite, Selasa (20/12/2016).
Adanya gangguan fungsi saraf
Sistem saraf sangat memerlukan natrium yang cukup agar dapat berfungsi. Karena itu, bila Anda melakukan diet rendah garam dapat berdampak pada fungsi saraf, sehingga memungkinkan Anda mengalami kejang, disorientasi, atau bisa berimbas terjadinya koma akibat kekurangan sodium.
Sulit mengontrol otot
Efek samping lainnya ketika melakukan diet mengosumsi garam akan mempengaruhi sulitnya mengontrol otot. Karena terlalu sedikit garam juga dapat menyebabkan pembengkakan, kram, hingg melemahnya otot.
Hiponatremia
Sodium atau garam sangat penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit. Bila Anda mengurangi asupan garam dapat menyebabkan hiponatremia, yaitu Anda akan merasakan mual, kelelahan, kehilangan nafsu makan, muntah, hingga kejang.
Penyakit jantung
Konsumsi garam terlalu sedikit juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh hampir 4,6 persen. Trigliserida atau timbunan lemak dalam darah juga akan meningkatkan sehingga berisiko penyakit jantung.
Edema cerebal
Edema cerebral merupakan pembengkakan otak dalam tengkorak yang merupakan salah satu efek samping dari tubuh kekurangan asupan gara. Pembengkakan otak juga dapat mengakibatkan pembuluh darah pecah, sehingga menyebabkan pendarahan di otak.